Pengertian cerpen:
Cerpen adalah cerita pendek yang
melukiskan suatu kejadian dalam kehidupan manusia secara singkat dan jelas.
Ciri-ciri cerpen:
1. Merupakan cerita khayalan (fiksi).
2. Pokok cerita tunggal.
3. Masalah terbatas (bersifat pendek).
4. Peristiwa jelas.
Unsur-unsur cerpen:
1. Unsur intrinsik (berada di dalam karya sastra).
2. Unsur ekstrinsik (berada di luar karya sastra).
Unsur Intrinsik meliputi :
1.Tema.
Tema adalah ide pokok sebuah cerita
yang dijadikannya sumber cerita atau bahan utama cerita.
2. Alur (Plot)
Alur (plot) merupakan pola
pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Dilihat dari segi keeratan hubungan antarperistiwa, plot
dibedakan menjadi dua, yaitu plot erat dan plot linggar. Sebuah cerita memiliki
plot erat apabila hubungan antarperistiwa terjalin sangat padu dan padat
sehingga tak ada satu peristiwa pun yang dapat dihilangkan. Sebaliknya, sebuah
cerita memiliki plot longgar apabila hubungan antarperistiwa terjalin kurang erat
sehingga ada bagian-bagian peristiwa yang dapat dihilangkan dan penghilangan
itu tidak akan mengganggu jalannya cerita.
Secara umum, alur terbagi ke dalam bagian-bagian
berikut :
a. Pengenalan situasi cerita (exposition)
Dalam bagian ini pengarang memperkenalkan para tokoh, menata
adegan, dan menjelaskan hubungan antartokoh.
b. Pengungkapan
peristiwa (complication)
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan
berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
c. Menuju konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian, kegembiraan, kehebohan,
ataupun keterlibatan berbagi situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran
tokoh.
d. Puncak
Konflik (turning point)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian
cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula
ditentukan perubahan nasib beberapa tokoh Misalnya, apakah dia berhasil
menyelesaikan masalahnya atau gagal.
e. Penyelesaian (ending)
Sebagai akhir cerita, bagian ini berisi penjelasan tentang
nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu.
Ada pula cerpen yang penyelesaian akhir ceritanya diserahkan kepada imajinasi
pembaca. Jadi, akhir ceritanya dibiarkan menggantung tanpa ada penyelesaian.
Berdasarkan periode pengembangannya, alur cerpen dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
1. Alur
normal
: (1)-(2)-(3)-(4)-(5)
2. Alur
sorot
: (5)-(4)-(3)-(2)-(1)
3. Alur
maju-mundur : (4)-(5)-(1)-(2)-(3)
Periode-periode tersebut meliputi :
1. Pengenalan
situasi cerita/babak awal
2. Pengungkapan
peristiwa
3. Menuju
konflik
4. Puncak
konflik
5. Penyeesaian
Meskipun demikian, kelima unsur alur
itu tidak selamanya hadir dalam sebuah cerpen. Mengingat rentang dan jumlah
peristiwa di dalamnya terbatas, biasanya, unsur-unsur yang hadir itu hanya 2-3
saja, misalnya unsur pengungkapan peristiwa (2), menuju konflik (3), dan puncak
konflik (4).
Berdasarkan akhir cerita, plot dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu:
a. Plot ledakan (cerita berakhir mengejutkan)
b. Plot lembut (cerita berakhir sebagai bisikan atau tidak
mengejutkan)
c. Plot lembut-meledak (campuran)
Berdasarkan rangkaian peristiwanya, plot dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu:
a. Plot maju (linier)
b. Plot mundur (flashback)
c. Plot gabungan.
Menurut sifatnya, plot dibedakan menjadi tiga: plot
terbuka, plot tertutup,plot campuran (terbuka dan tertutup)
a. Plot terbuka, akhir cerita merangsang pembaca untuk
mengembangkan jalan cerita.
b. Plot tertutup, akhir cerita tidak merangsang pembaca
untuk meneruskan jalan cerita. Lebih dititikberatkan pada permasalahan dasar.
c. Plot campuran, terbuka dan tertutup, kita dapat memilih
atau menggunakan salah satu jenis plot/alur dalam cerpen yang kita buat.
3. Tokoh atau Penokohan
Tokoh adalah individu rekaan yang
mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Tokoh dibedakan menjadi empat, yaitu
tokoh utama (protagonis), tokoh yang berlawanan dengan pemeran utama
(antagonis), tokoh pelerai (tritagonis)
dan tokoh bawahan.
a. Tokoh utama (protagonis) adalah tokoh yang memegang peran
utama dalam cerita, tokoh utama terlibat dalam semua bagian cerita,
ia bersifat sentral.
b. Tokoh yang karakteristiknya berlawanan dengan tokoh utama
disebut tokoh antagonis tokoh ini berperan untuk mempertajam masalah dan
membuat dalam cerita menjadi lebih hidup dan menarik.
c. Tokoh tritagonis adalah tokoh yang tidak memegang peran
utama dalam cerita. Tokoh tritagonis biasanya tidak terlibat dalam sebuah
bagian cerita.keberadaanya berperan sebagai penghubung antara tokoh protagonis
dan antagonis.
d. Tokoh bawahan disebut juga figuran yang tidak sentral
kedudukannya dalam cerita, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk
mendukung tokoh utama.
Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan
tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batinnya termasuk keyakinannya,
pandangan hidupnya, adat istiadatnya, dan sebagainya. Penokohan merupakan unsur
cerita yang sangat penting karena cerita menjadi lebih nyata dalam angan
pembaca.
Ada tiga macam cara untuk melukiskan atau menggambarkan
watak para tokoh dalam cerita.
a. Cara analitik, pengarang menceritakan atau menjelaskan watak
tokoh cerita secara langsung.
b. Cara dramatik, pengarang tidak secara langsung
menceritakan watak tokoh seperti pada cara analitik, melainkan menggambarkan
watak tokoh dengan cara:
1. Melukiskan tempat atau lingkungan sang tokoh.
2. Menampilkan dialog antartokoh dari dialog-dialog itu akan tampak watak tokoh pada cerita.
3. Menceritakan tingkah laku, perbuatan, atau reaksi tokoh
terhadap suatu peristiwa.
c. Cara gabungan analitik dan dramatik pengarang menggunakan
kedua cara tersebut diatas secara bersamaan dengan anggapan bahwa keduanya
bersifat saling melengkapi.
4.Sudut Pandang.
Sudut pandang adalah cara memandang
tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.
Sudut pandang dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Sudut pandang orang ketiga dan
2. Sudut pandang orang pertama.
5. Latar
Latar atau setting merupakan penggambaran mengenai waktu, tempat, dan suasana
terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.
Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap
jalannya cerita ataupun karakter tokohnya. Dengan demikian, apabila pembaca
sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang benar adanya, ia pun cenderung
lebih siap dalam menerima karakter tokoh apapun kejadian-kejadian dalam cerita
itu.
Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu latar waktu, latar
tempat, latar suasana.
a. Latar Tempat adalah lokasi
atau bangunan fisik lain yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
dalam cerita.
Contoh :
Nama
Tempat
|
Penggambaran
dalam cerita
|
Di
Sekolah, lab. IPA
|
Akhirnya,
Rara nekat juga pergi ke lab. IPA. Dengan buku fisikanya, dia duduk di
samping pintu bagian depan lab. Tersebut. Lalu, dia mulai belajar dengan
serius seperti biasanya.
|
Di
ruang kelas taman kanak-kanan
|
Baru
saja gadis kecil itu menyanyikan lagu “Bintang Kecil” dengan suara merdunya.
Lagu di akhiri dengan tepukan tangan anak-anak beserta ibu-ibu muda yang
hadir. Suasananya sangat meriah meskipun tidak lebih dari lima belas anak
yang hadir.
|
b. Latar
Waktu adalah waktu (masa) tertentu ketika
peristiwa dalam cerita itu terjadi.
Contoh:
Keadaan
Waktu
|
Penggambaran
dalam cerita
|
Pagi
|
Dia
datang sambil terus menatapku. Tak ada senyum di wajahnya. Hal itu membuat
prasangka buruk terhadapku. Namun, setelah duduk lama di mejanya, sapaan itu
keluar dari mulutnya, “Pagi Tom.”
“Pagi…,”
jawabku tanpa berani menatap wajahnya.
|
Malam
|
Udara
malam semakin dingin. Tak bisa tidurkah kau sekarang, Pak? Masih memikirkan
hal yang akan terjadi padamu bila kau tak menolong saudaramu yang kelaparan,
yang sampai sekarang masih meneriaki hak-hak mereka. Tidur pulaslah kau
mala mini, Pak, minta istrimu untuk meninabobokan dirimu. Hapuslah hal yang
masih membelenggu pikiranmu karena esok akan terjadi hal yang sama.
|
c. Latar Suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan
psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan jalan cerita.
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita yang disajikan.
Sedangkan, unsur ekstrinsiknya berkaitan dengan bidang sosial, budaya, dan agama.
No comments
Post a Comment