MUHASABAH

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun kita sholat
5 waktu sehari semalam serta tepat pada waktunya.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun kita bersedekah setiap hari malah lebih banyak nilai disedekahkan.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun hari-hari kita banyak memberikan nasehat dan menegur orang lain yang berbuat hilaf.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun kita sudah pakai jubah, bersorban, berhijab menutup aurat dengan sempurna.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun setiap malam kita melakukan sholat Tahajjud, Witir, Hajat dan amalan sunat lain.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun hari-hari kita ke masjid atau surau untuk beribadah dan menambah ilmu.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun setiap saat kita update status motivas nasehat dan dakwah.

Jangan merasa diri kita *"Baik"* walaupun setiap saat kita menolong orang lain.

*Allah berfirman didalam al-Quran, surah an-Najm ayat 32:*

فلا تُزٓكُّوْا آنْفُسٓكُمْ هُوٓ آعْلٓمُ بِمٓنْ اتّٓقٓى

*_"Janganlah kamu menganggap diri kamu suci (orang baik) karena Allah-lah yang lebih mengetahui siapa yang benar-benar bertaqwa_*

Sitti Aisyah (ra) berkata *"Siapakah orang yang buruk?" dijawab olehnya "yaitu orang yang merasa dirinya baik". Beliau ditanya lagi "Siapakah orang yang baik?", maka dijawab "yaitu orang yang merasa dirinya buruk"*.

*_JANGAN MERASA DIRI KITA LEBIH BAIK DARIPADA ORANG LAIN._*

Karena kita takkan pernah tahu dimanakah dan bilakah saat *HATI* kita *IKHLAS* melakukan amalan-amalan soleh, menasehati orang serta beramal ibadah lain yang bakal diterima oleh Allah Swt.

*Kita tak tahu amal manakah yang Allah terima.*

_Selalu letakan diri kita dalam keadaan;_

*_"Aku banyak kekurangan dan kelemahan, semua orang lain lebih baik dari aku karena hati manusia masing-masing hanya diketahui Allah"_*.

*_"Akulah yang paling buruk dikalangan manusia. Aku sedang perbaiki diriku dan mencoba bantu orang lain untuk menjadi lebih baik"_*.

Karena Allah hanya memandang isi *HATI* hambaNya. Tidak merasa diri sebagai orang baik hendaklah ada sehingga dia menghembuskan nafas yang terakhir.

Wujud *KEIKHLASAN* atau sekedar penuh *RIYA'* dan *HASAD*. Jadi, laksanakanlah sesuatu kebaikan hanya karena mengharapkan *RIDHA ALLAH*. Karena orang yang terus beramal sambil memperbaiki dan memeriksa niatnya akan ditarbiah oleh Allah akan hatinya.

Dengan cara ini, seseorang itu akan melatih dirinya untuk bersifat *TAWADHU'* dan *menjauhkan dirinya dari penyakit UJUB (merasa kagum terhadap diri sendiri) dan TAKABBUR*.

_Di samping itu, kita senantiasa berusaha memperbaiki diri sendiri serta orang lain dengan kelembutan dan kasih sayang._

Hanya Allah yang akan
memberi kita *PETUNJUK* di  *JALAN YANG LURUS*

AAMIIN. semoga bermanfaat
🙏🙏🙏🙏🙏